Ditengah-tengah lelahnya gue ngerjain skripsweet
nih, gue sempet-sempetin nulis artikel ini (entahlah demi apa). Mungkin karena udah mulai lelah
revisi-revisi mulu hahaha. Dan akhirnya mulai baper berkepanjangan jadi kepengen menyudahi moment
skripsi dan cus ke pelaminan waakakakaka, mumpung jodoh udah ada di tikungan :p
Btw, ngomongin jodoh, banyak yang bilang kalau jodoh
itu mirip. Ah masak iya sih? Kalau kita punya wajah lonjong, kudu nikah sama
yang wajahnya lonjong juga gitu? Kalau hidung mancung, alis tebal trus bibir
tipis pipi embem harus nikah sama yang begitu juga? Iya kaaah?
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Tapi, ada juga nih beberapa fakta ilmiah yang
menyebutkan bahwa TERNYATA dapat dibuktikan bahwa jodoh mempunyai wajah yang
mirip bukanlah sebuah mitos, tetapi benar adanya. Sebuah riset yang dilakukan
menunjukkan bahwa pasangan yang menikah awalnya memang tidak ada kemiripan satu
sama lain.
Namun setelah 25 tahun pernikahan, maka akan
terjadi kemiripan wajah pasangan satu dengan yang lainnya. Selain itu, semakin
bahagia pasangan pada suatu pernikahan, maka akan semakin mirip kedua wajah
pasangan tersebut.
Menurut Robert Zajonc, seorang psikolog di
Universitas Michigan, menyebutkan bahwa kemiripan wajah ini disebabkan oleh
pertukaran emosi yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Di dalam penelitian tersebut, faktor seperti
kesamaan makanan selama bertahun-tahun berpengaruh pada penimbunan jaringan
lemak sehingga hal ini juga berkontribusi terhadap kemiripan wajah, walaupun
hal tersebut tidaklah krusial. Selain itu, pasangan akan mengalami pertukaran
ekspresi mimik wajah yang sama selama bertahun-tahun dan hal tersebut merupakan
empati tersendiri sehingga membuat wajah semakin mirip.
Bukti dari ekspresi mimik berasal dari penelitian
yang dilakukan oleh Olaf Dimberg, psikolog dari Swedia, yang melakukan
penelitian dengan mengukur kadar ketegangan di otot muka ketika ditunjukkan
beberapa foto yang menunjukkan berbagai ekspresi.
Pada foto yang menunjukkan kemarahan, maka orang
yang melihatnya juga secara tidak sadar akan mempunyai ekspresi marah yang
kurang lebih sama. Hal tersebut bisa terjadi akibat ekspresi wajah akan membuat
emosi yang sama karena otot wajah juga berperan dalam mengatur aliran darah
yang mengalir ke dalam otak.
Selain itu, pembuluh darah karotis yang terletak
di dalam leher bertugas untuk memberikan pasokan darah ke dalam otak juga
mempunyai percabangan pembuluh darah ke area wajah. Jadi, ketika otot wajah
lebih rileks, maka aliran darah ke otak akan semakin banyak sehingga banyak
bagian dari otak yang mendapatkan lebih banyak pasokan darah.
Ekspresi wajah, seperti tersenyum, akan memicu
beberapa bagian di otak untuk membuat perasaan yang saling berhubungan, seperti
kebahagiaan. Ketika sebuah pasangan memiliki mimik ekspresi wajah yang sama,
maka mereka juga secara tidak langsung akan memiliki emosi yang sama, dan
saling bersinergi satu sama lain. Dengan kata lain, mimik wajah akan membuat
empati yang lebih kuat karena hal tersebut akan memicu perasaan yang lebih kuat
dan lebih sinergis.
Kesimpulannya, pasangan akan lebih mirip satu
sama lain karena mempunyai ekspresi wajah yang sama dalam waktu yang lama.
Kemiripan wajah pasangan akan dimulai ketika keduanya berbagi ekspresi yang
sama setiap harinya. Di dalam penelitian tersebut, semakin bahagia pernikahan
seseorang, maka akan ditemukan kemiripan yang sangat kuat pada kedua pasangan
tersebut.
Gimana? udah merasa mirip belum sama gebetanmu? :p
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalo nggak mirip nggak jodoh ya?
BalasHapus-_- aku kayaknya bakalan susah nyari jodoh