Isi tulisan ini bukan tentang ke-baper-an yang mengait-ngaitkan tentang hujan. Jadi nggak usah baper -_-
Bismillah, ini tentang rahasia hujan agar mensyukurinya
Pada zaman dahulu kala, ketika
ilmu pengetahuan gelap gulita, pemikiran manusia masih belum berkembang, orang
mengira hujan adalah air yang jatuh dari lubang-lubang tangki air yang ada di
langit. Ketika manusia makin pintar, ilmu pengetahuan semakin berkembang,
bahkan sains sudah diyakini seperti agama, orang berkata hujan adalah suatu proses
yang alamiah, air menguap, membeku menjadi awan, semakin besar dan menjadi
hujan orang-orang berkata ini adalah proses yang natural. tidak ada campur
tangan apapun didalamnya.
Hujan ya hujan, Siklusnya sudah
datang dan berjalan.
Jadi ingat pelajaran agama waktu SD. Jumlah malaikat ada
10, jibril menurunkan wahyu, mikail mengatur/menurunkan rezeki. Ketika hujan
turun berlebihan, apakah malaikat mikail sedang marah? Atau mikail lupa
mengatur takaran hujannya? Atau mikail ketiduran sehingga telat mematikan air
kran?
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
Wa anzala minas samaa-i ma’an bi qadarin fa askannahu fil ardhi wa inna ‘ala dzahabin bihi laqadiruun
Dan kami turunkan air dari langit
dengan kadar tertentu, maka kami endapan dia dalam bumi. Dan kamipun berkuasa
menghabiskannya (Al-Mu’minun: 18)
Tahukah kita bahwa setiap detok
sebanyak 16 ton air menguap dari bumi.
Tahukah kita berapa air yang turun
kembali menjadi hujan? 16 ton
Tahukah kita berapa ketinggian
awan yang terjadi dari penguapan air? 12 ribu meter
Berapakah kecepatan benda
seukuran tetesan hujan yangg jatuh dari ketinggian ini? 558km/jam
Hujan dengan kecepatan seperti
ini akan merusak apa saja. Lahan tanaman, kendaraan dan manusia akan tidak
dapat pergi keluar tanpa perlindungan extra.
Tahukah kita berapa kecepatan
tetesan hujan yang kita nikmati hari ini? Hanya 8-10km/jam
Semua ini karena Allah tidak lupa
mengatur berapa banyak air akan diuapkan dan berapa tinggi awan akan ditiup. Dan
Allah tidak lupa mengcreate bentuk tetesan hujan yang menjadikan gesekannya
terhadap atmosfir menjadi semacam kontrol kecepatan sehingga tidak over speed.
Seperti inilah teknologi parasut
disiptakan hari ini. Dan Dia juga tidak lupa menjadikan hujan tercipta dari air
murni. Yang tidak bisa membeku menjadi es di atmosfir meski suhu disana
mencapai dibawah 400 derajat celcius.
Maka hujan tetap dalam kadarnya.
Kadar volumenya, kadar speednya, kadar zatnya.
Tidak berlebih dan tidak
berkurang sedikitpun sampai Dia yang memutuskan saatnya tiba. Dan hujan itu
diendapkan-Nya di dalam bumi. Lalu kita nikmati kebun-kebun yang subur, anggur-kurma
dan berbagai buah-buahan yang kita makan. Dan darinya pula ternak-ternak kita
minu, sapi-kambing-unta yang darinya kita nikmati susu. Dan kiya sebagai
manusia menikmati keseimbangan ini setiap hari tanpa kita sadari. Sedikit saja
terjadi ‘malfuction’ atau ada ‘bug’ dalam system ini, jumlah curahan hujan akan
berlebih, kecepatan turun hujan akan bertambah, dan zatnya berubah menjadi
partikel-partikel es. Maka anda bisa membayangkan sendiri apa yang terjadi.
Tetapi Allah telah menjadikannya
sempurna. Dan mikail sedang melaksanakan perintah Allah itu, mengatur hujan
selalu dalam kadarnya. Sebagaimana Dia menurunkan dan menahannya dalam perut
bumi, Dia pula yang kuasa untuk menghabiskannya. Dan kita sebagai mensyukuri
nikmat tersebut, berdoa “Allahuma Shoyyiban Nafi’an” Ya Allah turunkanlah hujan
yang bermanfaat
Bagus
BalasHapus